GpY8BSMpTUM6GSC5TUr8TfClTA==

NU CARE - LAZISNU Dawe Salurkan Santunan Pendidikan dan Zakat Produktif

NU CARE - LAZISNU Dawe Salurkan Santunan Pendidikan dan Zakat Produktif 

Perwakilan anak-anak yatim penerima santunan pendidikan foto bersama Pengurus Lazisnu Kecamatan Dawe

Kudus, mwcnudawe.id - NU CARE - LAZISNU Dawe menyalurkan program santunan pendidikan dan zakat produktif, Jum'at sore (31/5/2024) di gedung MWC NU Kecamatan Dawe. 

Untuk program santunan pendidikan ada 20 anak yatim dan siswa dari keluarga kurang mampu perwakilan dari Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Dawe yang menerima santunan pendidikan dari Lazisnu Dawe. 

Jumanto ketua Lazisnu Dawe menyampaikan dalam sambutannya santunan pendidikan ini sebagai wujud kepedulian Lazisnu terhadap pendidikan anak-anak yatim dan siswa dari keluarga kurang mampu. 

"Jangan dinilai dari rupiahnya. Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap adik-adik dalam belajar," kata Jumanto.

Dengan santunan pendidikan ini Jumanto berpesan kepada para siswa penerima santunan pendidikan untuk tambah semangat dalam belajar di madrasah. 

Lazisnu Dawe kata Jumanto juga akan mengupayakan bantuan pendidikan yang berkesinambungan sampai jenjang pesantren dan universitas. 

Salurkan Zakat Produktif 



Selain santunan pendidikan, Lazisnu Dawe juga memberikan zakat produktif kepada kader NU yang aktif berhidmah di Lazisnu sebagai Fundrising ataupun pengurus di tingkat ranting.

Zakat produktif ini sebenarnya program Lazisnu Cabang Kudus yang mulai dijalankan tahun ini. 

Kepada para penerima zakat produktif, M Ihdi Fahmi Tamami ketua Lazisnu Cabang Kudus berharap dapat membantu meningkatkan modal usaha. 

"Monggo dimaksimalkan. Panjenengan semua ini sebagai role model. Sebagai contoh kader NU dalam mengembangkan usaha ekonomi," kata Fahmi saat memberikan sambutan. 

Program zakat produktif yang mulai dijalankan Lazisnu ini lanjut Fahmi sebagai bukti bahwa NU saat ini mulai peduli pada  masalah ekonomi umat.

Zakat produktif menurut ketua Lazisnu Cabang Kudus bukan zakat konsumtif yang sekali habis. Zakat produktif diarahkan untuk mengembangkan usaha atau bisnis dari kader NU. 

Tahap awal ini zakat produktif diberikan kepada Petugas Penjemput INUK (PPI) dari setiap Lazisnu tingkat ranting. 

"Para penerima zakat produktif harus PPI yang dalam kategori munfiq atau yang berhak menerima zakat dan tidak boleh digunakan selain sebagai modal mengembangkan usaha," jelas Fahmi.

Zakat produktif ini menurut Fahmi sebagai ikhtiar dalam membantu kader NU dalam mengembangkan usaha dalam bidang ekonomi.

Selama ini NU sudah sangat tangguh dalam bidang kehidupan beragama dan sosial kemasyarakatan. Sudah saatnya sektor ekonomi digarap secara serius.

"Diharapkan zakat produktif ini menjadi garda terdepan dalam pengembangan ekonomi. Menjadi role model atau contoh dalam mengembangkan ekonomi umat," pungkasnya. Nuhin


Komentar0

Type above and press Enter to search.