Mwcnudawe.id - Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul ulama (LPBINU) mengadakan Pelatihan Kebencanaan, Jum'at (17/11/2022) di MA NU Miftahul Falah Cendono.
Pelatihan tersebut diikuti Banser Tanggap Bencana (Bagana) Fatayat, dan IPNU IPPNU Kecamatan Dawe.
Untuk mensukseskan kegiatan pelatihan tersebut LPBINU Kudus bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus.
Dwi Syaifullah, ketua PC LPBINU Kudus dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kesadaran tentang kebencanaan.
Masyarakat tidak boleh hanya mengandalkan pemerintah dalam memanage kebencanaan. Bencana bisa datang kapan saja di tengah masyarakat.
Oleh karena itu NU melalui lembaganya LPBINU mengajak Banser Tanggap Bencana (Bagana) serta banom-banom NU untuk bersama-sama membangun kesadaran kebencanaan dengan membentuk tim penanggulangan bencana di setiap desa.
"NU punya potensi besar. Ada Muslimat, Ansor Banser, Fatayat, dan IPNU IPPNU. Tiap ranting desa (ada). LPBI siap memfasilitasi dan mendampingi," tuturnya.
Sementara itu Arif Mustain, sekretaris LPBI NU Kudus memberikan materi management kebencanaan.
Ia menjelaskan bagaimana membentuk tim penanggulangan bencana yang kuat dan solid. Menurutnya management kebencanaan akan lebih efektif dilakukan dengan berbasis komunitas.
"Akan lebih efektif dan solid. Mereka lebih tau kondisi komunitasnya sendiri. Juga memahami potensi bencana," katanya.
Selain dari LPBI, para peserta pelatihan juga mendapatkan materi penanggulangan bencana dari BPBD Kudus.
Di akhir sesi pelatihan, para peserta mendapatkan materi praktik mengatasi kebakaran dari BPBD Kudus.
Satu persatu peserta mempraktekkan bagaimana mematikan api dari wajan yang terbakar.
Pemateri dari BPBD Kudus juga mengajari bagaimana cara mengatasi kompor gas yang bocor dan mengeluarkan api.
"Kuncinya jangan panik. Jangan panik. Berusaha tenang. Sehingga tidak salah langkah dalam mengatasi kebakaran di dapur," pesannya.
Komentar0