Kudus, mwcnudawe.id - Pelantikan sekaligus pembaiatan pengurus Lajnah Muroqobah Yanbu'a (LMY) Kecamatan Dawe masa khidmah 2022-2027 berjalan dengan khidmat dengan mendengarkan wejangan dari KH Ulil Albab Arwani.
Ketua pengurus LMY Kecamatan Dawe periode 2022-2027, KH Abdullah Kusminto AK mengatakan akan berusaha sekuat tenaga untuk berjuang dalam pendidikan Al Qur'an.
"Dengan bimbingan para romo kiai semoga seluruh pengurus dapat menjalankan amanat dengan sebaik-baiknya," harap Kusminto.
Acara pelantikan dan pembaiatan pengurus LMY Dawe tersebut dilaksanakan di RTQ Darun Naja Pelang Margorejo pada Jum'at siang (30/9/2022).
Dalam tausiyahnya KH Ulil Albab Arwani menyampaikan beberapa hal penting yang harus menjadi pegangan para pengurus LMY Kecamatan Dawe.
Pertama, menjadi pengurus harus bertanggung jawab. Pengurus termasuk orang yang dipilih dan dimuliakan. Maka harus bertanggung jawab.
"Artinya mau benar-benar mengurusi untuk memperjuangkan agama Allah," kata Gus Bab.
Beliau kemudian menjelaskan sebuah Hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh imam At-Turmudzi.
Barang siapa yang sibuk dengan Al Qur'an sehingga tidak sempat dzikir yang banyak kepada saya (Allah) dan tidak sempat meminta kepada saya maka akan saya berikan sesuatu yang lebih baik daripada yang saya berikan kepada orang-orang yang dzikir dan meminta kepada saya.
Sibuk dengan Al Qur'an menurut Gus Bab adalah selalu membaca Al Qur'an. Juga termasuk orang yang mengajarkan Al Qur'an serta mereka yang menjadi pengurus lembaga pendidikan Al-Qur'an.
"Seperti pengurus Yanbu'a atau LMY. Pengurus berpikir bagaimana TPQ berjalan dengan baik. Bagaimana gurunya supaya rajin mengajar. Supaya hasilnya santri itu baik," Gus Bab menjelaskan.
"Lha mereka itu dijanjikan oleh Allah diberi yang lebih baik. Maka saya ucapkan selamat kepada para pengurus dan bisa menjadi pengurus yang mengerjakan kewajiban sebagai pengurus," tambah Gus Bab.
Kedua, KH Ulil Albab Arwani mengajak para pengurus LMY agar mempunyai jiwa berjuang atau jihad.
Dalam Al Qur'an disebutkan. Berjihadlah kami dengan hartamu dan dengan dirimu untuk memperjuangkan agama Allah.
"Kalau dulu berjihad itu yang utama dengan perang melawan orang kafir. Tapi sekarang sudah enak tidak perang melawan orang kafir. Tidak ada orang kafir yang menyerang kita," kata Gus Bab.
Putra kedua KH Ahmad Arwani Amin itu menjelaskan jihad yang paling berat adalah perang melawan hawa nafsu sebagaimana yang disampaikan Nabi setelah pulang dari perang Badar.
"Maka kita harus berjihad melawan nafsu kita sendiri. Nafsu yang mengajak kita hal yang tidak baik. Mengajak senang tapi tidak baik. Lha ini harus kita tolak kita serang dengan mengerjakan sesuatu yang baik yang menguntungkan agama kita," jelas Gus Bab.
Ketiga, KH Ulil Albab Arwani mengingatkan kepada para pengurus LMY agar berjuang dengan ikhlas.
"Pengurus ini harus dengan niat jihad dan dengan niat ikhlas. Jadi menjadi pengurus ini harus ikhlas," tandas adik dari KH Ulin Nuha Arwani.
Beliau mengatakan kalau diniati jihad maka jihad dengan harta. Artinya jadi pengurus jangan mengharapkan keuntungan. Jangan mengharapkan materi.
"Jihad harus mengeluarkan harta. Itu kalau kita niatnya jihad. Paling tidak kan mengeluarkan bensin untuk mendatangi tempat tempat yang perlu kita datangi. Tidak mengharapkan ganti bensinnya. Itulah jihad harus mengeluarkan harta. Dan itu yang disebut pertama kali," jelasnya.
Maka menurut beliau orang Islam mestinya harus kaya. Kalau orang Islam bersatu dengan niat jihad maka orang Islam bisa kaya. Tapi karena kepedulian dalam berjihad kurang kuat sehingga orang Islam banyak yang kurang kaya.
Sementara ikhlas adalah mengerjakan hanya karena Allah. Tidak karena siapa-siapa dan tidak karena apa-apa. Itu yang dimaksud ikhlas.
"Mau mengurusi karena itu memang kewajibannya. Bukan mau mengurusi karena ada ketuanya. Karena ada pengawasan. Ini namanya tidak ikhlas. Mau mengurusi karena ada imbalannya. Tidak mau mengurusi karena tidak ada imbalannya," jelas Gus Bab.
Termasuk juga para guru. Bahkan semua amal itu harus disertai dengan ikhlas. Beramal mestinya niatnya supaya diterima Allah.
"Jadi jangan sampai tidak ikhlas. Kalau tidak ikhlas itu tiwas kangelan. Sudah mengeluarkan biaya mengeluarkan tenaga tapi tidak diterima," tegasnya.
Keempat, KH Ulil Albab Arwani berpesan agar para guru TPQ atau RTQ memperjuangkan aqidah ahlussunah wal jama'ah.
"Dengan mengajarkan wejangan atau cerita-cerita yang meneguhkan akidah anak-anak. Supaya mereka yakin kepada aqidah ahlussunah wal jama'ah," pungkas KH Ulil Albab. (Man/Ulin)
Komentar0