GpY8BSMpTUM6GSC5TUr8TfClTA==

Pengurus DMI Kudus Berikan Pengarahan Kepada Takmir Masjid


Kudus, mwcnudawe.id - Takmir masjid se Kecamatan Dawe mendapatkan pengarahan dari pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Daerah Kabupaten Kudus di masjid Faidlurrahman Cendono, Jum'at (16/9/2022).


Abdullah Kusminto AK, ketua takmir masjid Faidlurahman sekaligus ketua DMI Kecamatan Dawe mengatakan bulan ini DMI Kecamatan Dawe menjadi tuan rumah dalam kegiatan silaturrahim pengurus DMI Kabupaten Kudus. 


"Kami mengundang seluruh takmir masjid se Kecamatan Dawe. Para takmir tersebut juga merupakan anggota DMI," katanya.


Sebenarnya menurut Kusminto tujuan silaturrahim ini adalah memberikan sosialisasi kepada para pengurus atau takmir masjid tentang apapun yang berkaitan dengan masjid serta umat.


Sementara itu dalam sambutannya, Noor Badi mengenalkan dan menjelaskan kepada pengurus masjid tentang apa itu DMI dan fungsinya.


"DMI ini milik para takmir yang ada di kabupaten Kudus. Tidak membawa bendera apapun. Tugas DMI adalah menjembatani dan mendorong takmir masjid untuk bergerak dalam rangka memikirkan masjid," jelasnya. 


Noor Badi yang pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Kudus itu kemudian menjelaskan apa saja yang harus ada dalam masjid. 


"Ada tiga bidang yang harus ada. Bidang idarah. Bidang imarah. Dan bidang riayah," tuturnya.


Bidang idarah berkaitan dengan pengelolaan masjid. Mulai dari perencanaan, pengorganisasian, administrasi masjid, keuangan, pengawasan, dan pelaporan.


"Masjid harus dikelola secara organisasi.  Kelembagaan masjid tertata dengan baik. Demikian pula administrasi dan keuangannya. Menata SDM masjid. Noto imam, khotib, marbot," jelas Noor Badi.


Bidang imarah, kata Noor Badi, adalah yang berkaitan dengan kegiatan memakmurkan masjid. Seperti kegiatan beribadah, pendidikan, kegiatan sosial, dan peringatan hari besar Islam.


"Masjid itu bukan hanya tempat ibadah. Masjid juga sebagai tempat untuk mencerdaskan umat. Tempat pendidikan," ujar Noor Badi.


Sementara bidang riayah terkait dengan pemeliharaan bangunan, peralatan, lingkungan, kebersihan, dan keindahan serta keamanan masjid. Termasuk penentuan arah kiblat.


"Termasuk penataan akustik. Seperti speaker (pengeras suara) masjid. Harus ditata dengan baik. Jangan sampai suaranya cempreng dan tidak ditelinga. Nanti malah bisa mengganggu masyarakat," terang Noor Badi.


Selain 3 hal tadi, Ketua DMI Kudus itu juga memberikan pengarahan tentang pengamanan kas masjid termasuk juga dalam pengelolaannya agar aman dan bermanfaat untuk pengembangan masjid dan umat.


Ia juga menyampaikan perlunya meningkatkan kesejahteraan SDM masjid. Seperti marbot, muadzin, khotib/imam supaya mendapatkan jaminan sosial dengan diikutsertakan dalam program BPJS Ketenagakerjaan.


"Juga perlu membentuk unit pengumpulan zakat (UPZ) yang mendapat SK dari pengurus BAZNAS Kabupaten," tambahnya.


Menurutnya Noor Badi urusan masjid memang tidak sedikit. Dan DMI punya semboyan yaitu "memakmurkan masjid dan dimakmurkan masjid".


Untuk DMI Kabupaten Kudus sendiri saat ini sedang fokus 3 program. Yaitu sertifikasi tanah masjid, pemberdayaan ekonomi umat dan program akustik (kualitas speaker).


Pada kesempatan silaturrahim DMI di masjid Faidurrohman Cendono Dawe itu dihadiri Kabag Kesra Kabupaten Kudus, Syafi'i.


Dalam sambutannya ia menyampaikan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus telah meluncurkan berbagai program diantaranya yang pertama adalah hibah keagamaan sarpras peribadatan. Untuk tahun 2022 ini jumlahnya 17 M. 

"Bantuan hibah ini sifatnya stimulan. Tidak menutup semua kebutuhan. Biar masyarakat juga terlibat. Dan ini dana halal. Dana dari pemerintah. Silahkan mengajukan proposal," terang Syafi'i.


Kedua, program TKGS (tunjangan kesejahteraan guru swasta). Pemerintah kabupaten (Pemkab) Kudus mempunyai komitmen untuk memperhatikan guru swasta. 


Yaitu guru madrasah non PNS, guru madrasah diniyah (Madin) dan guru taman pendidikan Al-Qur'an (TPQ).


Sekitar 1800 guru sudah menerima TKGS. Menurut Syafi'i tahun depan jumlah guru penerima TKGS akan ditambah 100 lebih gur


Ketiga, program kesejahteraan imam, khotib dan  marbot serta imam mushollah. Masing mendapatkan 1 Juta per tahun. 


"Ada juga program umroh untuk mereka yang aktif di bidang keagamaan. Walaupun saat ini masih sedikit. Satu kecamatan 2 orang. Semoga bertambah," kata Syafi'i. (Man)

Komentar0

Type above and press Enter to search.