Kudus, mwcnudawe.id - LAZISNU (Lembaga Amil Zakat dan Sedekah Nahdlatul Ulama) sudah dipercaya pemerintah dan masyarakat untuk mengelola dana zakat, infaq, dan sedekah. Oleh karena itulah pengurus Lazisnu harus terus belajar dan berbenah sehingga dapat menjalankan amanat organisasi secara benar dan profesional.
Demikian disampaikan Ahmad Jumanto, ketua Lazisnu Dawe dalam acara bimtek (bimbingan teknis) pengurus Lazisnu Ranting Kuwukan Sabtu malam, 4/6/2022) di rumah pengurus NU Ranting Kuwukan.
Di depan para pengurus baru Lazisnu ranting Kuwukan Jumanto memberikan motivasi dalam berkhidmah di NU terutama di jalur Lazisnu. "Ini adalah perjuangan yang sangat mulia. Tugas kita membantu kesejahteraan umat dengan memanfaatkan dana dari masyarakat berupa zakat, infak, dan sedekah. Jadi tidak hanya tugas keagamaan tapi juga kemanusiaan," jelas Jumanto.
Jumanto menjelaskan, misi Lazisnu adalah mendorong kesadaran masyarakat untuk mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah secara rutin dan tepat. Maka Lazisnu akan menghimpun dan mendayagunakan dana dari masyarakat tersebut secara profesional, transparan, tepat guna dan tepat sasaran.
"Dana dari masyarakat tersebut akan diwujudkan dalam program pemberdayaan masyarakat guna mengatasi problem kemiskinan, pengangguran dan minimnya akses pendidikan yang layak," tambah Jumanto.
Selanjutnya Jumanto menjelaskan mekanisme kerja Lazisnu ranting serta hubungan struktural pengurus Lazisnu ranting, Lazisnu Kecamatan, dan Lazisnu Cabang. Ia juga menjelaskan tugas dan job discription yang akan dijalankan oleh pengurus Lazisnu di tingkat ranting mulai dari ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, divisi administrasi, divisi fundraising, dan divisi program/penyaluran.
"Pengurus ranting adalah ujung tombak organisasi. Karena rantinglah yang punya umat. Dekat dengan umat. Keberhasilan NU dan juga Lazisnu akan sangat bergantung bagaimana pengurus ranting dalam mendampingi dan melayani umat," tutur Jumanto. (wafa/man)
Komentar0