Kudus, mwcnudawe.id. - Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) Nurul Ulum Piji merupakan salah satu lembaga pendidikan yang cukup tua di kecamatan Dawe. Lembaga yang berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nurul Ulum ini memiliki siswa yang jumlahnya cukup besar. Setelah memiliki lembaga pendidikan TPQ, RA, MI serta PAUD dan Penitipan Anak, kini juga telah membuka Madrasah Diniyyah (Madin).
Madin Nurul Ulum sudah mulai menyelenggarakan pendidikan mulai tahun 2018. "Berangkat dari harapan guru dan beberapa wali murid, yang ingin anak-anaknya selain bisa ngaji al Qur’an juga bisa paham tentang hukum syariat Islam serta pelajaran agama lainnya, seperti adab, tauhid, fiqih dan sebagainya, kami memutuskan untuk mendirikan Madin Nurul Ulum," jelas Moh. Sofiyan, Kepala Madin Nurul Ulum.
Strategi dari Pengurus Yayasan untuk membesarkam Madin tersebut adalah memadukan antara TPQ dan Madin dengan cara membuat program di lembaga TPQ, yakni anak-anak yang sudah sampai jilid 4 Qiroati, didorong dan dihimbau untuk ikut Madin setelah selesai TPQ. "Jadi, anak anak yang yang sudah jilid 4 ke atas, kita himbau untuk ikut madin," kata Moh. Sofiyan.
"Kami minta kepada kepala TPQ untuk anak-anak jilid 4 ke atas untuk masuk TPQ pada shift pertama yaitu pukul 14.00 WIB, setelah itu pukul 16.00 WIB mereka langsung ganti masuk ke Madin," imbuhnya. "Jadi untuk siswa kami tidak bingung mencari karena sudah disuplai dari TPQ, walaupun tidak menutup peluang bagi siswa yang bukan dari TPQ Nurul Ulum jika ingin masuk Madin", jelas Kepala Madin yang juga menjabat sebagai kepala SD N 4 Cendono tersebut.
Walaupun sudah melaksanakam kegiatan belajar mengajar sejak 2018, Madin Nurul Ulum belum tercatat dalam Kantor Kementerian Agama Kudus karena belum memiliki ijin operasional. "Kami sudah mulai proses pembuatan proposal pengajuan ijin operasional ke Kemenag, jelas Moh. Sofiyan. "Proposal sudah dibuat, tinggal melengkapi berkas persyaratan dan kita ajukan saja," tambahnya. (Mahsun)
Komentar0