GpY8BSMpTUM6GSC5TUr8TfClTA==

Dalam Kondisi Sangat Lelah, Mereka Tetap Bilang "Siap Ndan"


Anggota Bagana Muria Raya membereskan pohon yang tumbang 
menimpa atap gedung MI Tsamrotul Huda Tergo (12/2/2022)


Kudus, mwcnudawe.id. - Sabtu, 12 Pebruari 2022. Masih pagi. Matahari baru saja muncul membangunkan bumi. Roni baru saja akan menyeruput kopi bikinan sang istri. Ponselnya berdering. Rupanya Basulin yang menelepon. "Segera meluncur ndan. Ada pohon tumbang menimpa atap gedung MI Tergo," Basulin menginfokan.

Segera Roni menyeruput kopi. Bergegas ia meluncur ke lokasi. Sampai lupa pamitan istri. Namun tak lupa Roni membawa senso dan peralatan lainnya untuk membereskan pohon yang tumbang. Di musim penghujan seperti sekarang ini sering terjadi pohon tumbang. Hujan disertai angin kencang bisa saja merobohkan pepohonan yang tumbuh di tepi-tepi jalan. 

Kawasan Muria Raya (Kecamatan Dawe) memang masih banyak pohon besar. Dari grup Bagana Muria Raya sering dilaporkan kejadian pohon tumbang yang menghalangi ruas jalan. Ada juga yang menimpa rumah warga ataupun fasilitas umum seperti musholla, madrasah, sekolah dan lainnya. Di samping pohon yang tumbang, di kawasan Muria Raya juga rawan terjadi longsor. 

Dalam situasi seringnya terjadi bencana inilah, Roni, Basulin, dan sahabat-sahabatnya yang tergabung dalam Banser Bagana Muria Raya terpanggil untuk membantu mengatasi berbagai macam bencana yang terjadi. Di musim penghujan seperti ini, dalam seminggu mereka bisa bertugas tiga sampai empat kali. Mereka bertugas sebagai relawan. Tanpa bayaran maupun penghargaan.     

Begitulah Roni dan juga Basulin. Mereka tidak sendirian. Roni dan Basulin hanyalah contoh. Banyak sahabat-sahabat mereka Banser Bagana Muria Raya yang juga benar-benar mengabdikan diri di NU, Ansor, Banser, dan Bagana. Ya, Bagana. Banser Tanggap Bencana. Divisi Banser yang fokus berkiprah dalam membantu penanganan bencana. 

Sebagai Banser mereka telah mewakafkan hidupnya untuk NU, bangsa dan negara. Sebagai Bagana Roni, Basulin, dan sahabat-sabahatnya selalu siap terjun ke lokasi bencana untuk membantu menyelamatkan masyarakat yang menjadi korban. 

Menjadi anggota Bagana tidaklah enteng. Karena bencana datangnya selalu tidak terduga apalagi terencana. Dan setiap bencana datang, nurani anggota Banser Bagana selalu terpanggil. "Ini soal hati dan kemanusiaan," kata Roni. Namun ia dan kawan-kawannya selalu tersenyum bahagia. "Bisa membantu mereka yang kesusahan itu sebuah kebahagian tersendiri.," tandasnya.

Menurut Roni, menjadi anggota Banser Bagana adalah tantangan tersendiri. Secara fisik dan mental harus siap. "Siap terjun ke lokasi bencana yang tentunya dari segi keselamatan masih rawan. Siap kotor dan lelah. Siap membantu korban. Juga siap menyelamatkan diri sendiri," terang Roni.

Karena banyaknya aktifitas dan tugas organisasi, Banser harus pandai membagi waktu antara organisasi, bekerja, dan juga keluarga. "Terkadang sangat lelah.  Tapi ora opo-opoPenting iso guyu bareng karo bolo," kata Roni sambil tertawa ringan. Sekalipun dalam kondisi sangat lelah, Roni, Basulin, dan sahabat-sahabatnya mereka selalu bilang, "Siap Ndan". (Rosan)  
    

Berikut ini foto-foto aksi kemanusiaan Bagana Muria Raya :










      

           

Komentar0

Type above and press Enter to search.