(Dok. Ansor Muria Raya Channels) |
KUDUS – Peringatan hari
lahir ke-87 GP Ansor terasa hangat untuk diperbincangkan. Utamanya mengenai
tema yang diusung oleh Pimpinan Pusat GP Ansor yang mendorong adanya transformasi
media juang. Tak mau ketinggalan, Ketua MWC NU Kecamatan Dawe Moh. Ali Nuhin pun turut
merespons tema tersebut dengan pemaknaan khusus.
Pemaknaan itu diutarakan pada sebuah diskusi Sorcast (Ansor Podcast). Dalam video berdurasi kurang lebih 29 menit di Channel resmi Ansor Muria Raya, belum lama ini. Menurut sahabat Ali Nuhin, transformasi media juang Ansor ini telah sampai pada era digital yang mengharuskan kecepatan merespons fenomena atau masalah sosial keagamaan. Termasuk didalamnya, kader Ansor harus bisa memanfaatkan media sebagai corong yang efektif untuk menebarkan nilai-nilai keaswajaan.
“Ya Ansor ini memang sudah seharusnya
sebagai medianya NU, artinya sebagai corong untuk menyuarakan Aswaja. Tinggal
nanti kita bisa bergerak lebih maju dalam menyuarakan lokalitas aswaja di
Kawasan Muria kepada masyarakat dunia,” ujar Ali Nuhin.
Pada kesempatan itu, Ali Nuhin juga memandang transformasi media ini jangan sampai dilakukan secara radikal. Maksudnya, transformasi media dalam tubuh NU tetap harus melayani semua kalangan, baik dari generasi muda maupun tua. Sebisa mungkin program literasi media jangan hanya menyasar pada generasi muda yang melek digital saja.
"Generasi sepuh atau orang-orang yang kurang melek digital juga harus dilayani kebutuhan literasi aswajanya. Misal kita buatkan buletin atau kumpulan buku doa atau bahan lain sebagai penunjang pengetahuan mereka tentang aswaja," imbuh guru MA NU Miftahul Falah ini.
Selengkapnya bisa ditonton pada link berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=TbK0gvS3UiE&t=102s (rid/agm)
Komentar0